Kinerja Emiten Komponen Otomotif Tertekan Penurunan Pasar Otomotif

Industri komponen cukup terdampak oleh pelemahan pasar otomotif nasional. Terbukti, kinerja keuangan emiten-emiten yang bergerak di sektor tersebut cenderung menurun pada paruh pertama tahun 2024.

Sebagai contoh, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengalami penurunan pendapatan bersih 2,03% year on year (YoY) menjadi Rp 9,19 triliun pada semester I-2024. Beruntung, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk AUTO naik 26,48% yoy menjadi Rp 1,01 triliun.

PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) juga mencatatkan penurunan penjualan neto 5,24% YoY menjadi Rp 2,35 triliun pada semester I-2024. SMSM pun masih mampu meraih kenaikan laba bersih 4,34% YoY menjadi Rp 447,97 miliar.

Selain itu, ada PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) yang menderita penurunan penjualan neto 6,93% YoY menjadi Rp 2,55 triliun pada semester I-2024. Bahkan, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk DRMA ikut tergerus 31,46% YoY menjadi Rp 237,06 miliar.

Ada pula PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) yang membukukan penurunan penjualan 8,10% YoY menjadi Rp 703,32 miliar pada akhir semester I-2024. BOLT juga mengalami penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak 55,37% YoY menjadi Rp 29,11 miliar.

Hamdani Dzulkarnaen Salim, Ketua Umum Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) menyadari, permintaan komponen memang mengalami tren penurunan, terutama di segmen original equipment manufacturer (O EM). Hal ini sejalan dengan rendahnya permintaan komponen untuk produksi kendaraan bermotor, khususnya mobil, yang notabene tren penjualannya sedang melemah sepanjang tahun ini.

Sebagai gambaran, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional anjlok 17,5% yoy menjadi 484.236 unit pada Januari-Juli 2024.

Di sisi lain, GIAMM menganggap permintaan komponen untuk sepeda motor masih tumbuh positif. Maklum, kondisi industri motor lebih baik ketimbang mobil. Penjualan motor pun mampu tumbuh 2,52% yoy menjadi 3.769.895 unit hingga Juli 2024.

Secara umum, para produsen komponen tetap berusaha memaksimalkan setiap peluang yang ada, misalnya memperbesar porsi penjualan ke segmen aftermarket ataupun ekspor ke mancanegara. " Beberapa anggota kami juga melakukan diversifikasi ke sektor lain," imbuh Hamdani, Kamis (15/8).

Lebih lanjut, volatilas kurs rupiah juga terus menjadi perhatian bagi para produsen komponen nasional. Ini mengingat pergerakan nilai tukar sangat mempengaruhi harga material impor produk komponen. Umumnya, produsen komponen OEM melakukan peninjauan dampak pergerakan kurs tiap 3--6 bulan. "Penyesuaian harga adalah pilihan terakhir bagi kami," tutur dia.

Sementara itu, Division Head of Corporate Secretary, Legal, and Communication Astra Otoparts, Alberto Siahaan mengaku, AUTO telah mendiversifikasi bisnisnya sektor di luar otomotif seperti alat kesehatan, komponen alat berat, industrial, dan kereta api sebagai langkah antisipasi atas mandeknya permintaan komponen otomotif sepanjang 2024 berjalan.

Di samping itu, AUTO juga aktif memproduksi komponen kendaraan listrik untuk roda dua dan roda empat, serta mesin pengisian daya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan merek Altro.

Untuk mengantisipasi perlambatan di segmen OEM, anak usaha Grup Astra ini berupaya memperkuat lini bisnis perdagangan komponen dan suku cadang melalui jaringan perdagangan ritel modern seperti Shop & Drive, Super Shop & Drive, Shop & Bike, Motoquick, Aspira Motoquick, dan Astra Otoservice.

"Kami juga mengandalkan platform perdagangan digital, www.astraotoshop.com, yang menjual produk otomotif dan nonotomotif, serta jaringan pengisian daya KBLBB Astra Otopower," ujar dia, pekan lalu.

Wakil Direktur Utama Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi menyampaikan, kinerja penjualan komponen SMSM di pasar lokal dan ekspor masing-masing 11% dan 8% pada paruh pertama tahun ini.

SMSM sendiri sebenarnya lebih banyak bermain di bisnis komponen alat berat melalui anak usaha yaitu PT Hydraxle Perkasa. Namun, kinerja anak usaha tersebut terhambat oleh perlambatan permintaan alat berat di sektor pertambangan. "Sedangkan di pasar ekspor, terjadi penurunan permintaan seiring meningkatnya tensi geopolitik global," terang Andri, Kamis (15/8).

Manajemen SMSM tetap menatap optimistis prospek bisnis di semester II-2024. Potensi industri alat berat dan kendaraan komersial domestik dipandang lebih menjanjikan ketimbang kendaraan penumpang pada sisa tahun ini. Hal itu coba dimaksimalkan oleh SMSM yang sebagian besar penjualan komponennya menyasar segmen alat berat dan kendaraan niaga.

Sementara untuk pasar ekspor, SMSM berupaya memperluas penjualan ke negara-negara yang belum terdampak oleh konflik geopolitik.
Hingga akhir 2024, SMSM membidik pertumbuhan penjualan sekitar 2% dan laba bersih sekitar 8% dibandingkan tahun sebelumnya.












Sumber : investasi.kontan.co.id/news/kinerja-emiten-komponen-otomotif-tertekan-penurunan-pasar-otomotif

Lainnya

Industri Komponen Otomotif dan Aftermarket Dunia Semakin Diminati

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong pengusaha di Indonesia untuk memanfaatkan peluang yang ada di Industri komponen otomotif dan aftermarket. Pasalnya, industri te..... selengkapnya

INAPA Surabaya 2024

Dear Automotive Professional, Jangan sampai lewatkan! 20 - 22 November 2024 di Grand City Covex, Surabaya ! Ayo hadir di pameran suku cadang otomotif berskala internasional yang paling ditunggu-t..... selengkapnya

Dukungan KBRI Berlin di Automechanika Frankfurt 2024, Jadi Langkah Positif Industri Otomotif Indonesia

Lima perusahaan spare part otomotif asli bikinan Indonesia ikut dalam acara pameran Automechanika Frankfurt 2024 di Am Main Frankfurt, Jerman yang diselenggrakan mulai tanggal 10-14 September 2024. Li..... selengkapnya

Mobil Hybrid Bisa Pangkas 50 Persen Konsumsi BBM

Payung besar untuk memangkas emisi karbon bukan hanya terpaku pada mobil listrik. Beragam pabrikan mobil di Indonesia punya teknologi alternatif untuk mencapai net zero emission. Dengan emisi gas bua..... selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Produk Manufaktur Indonesia ke Vietnam

Kementerian Perdagangan terus mempromosikan produk unggulan suku cadang Indonesia melalui partisipasi pada pameran otomotif terbesar di Vietnam, yakni Automechanika Ho Chi Minh (AHCM) di Ho Chi Minh C..... selengkapnya

Bisnis Komponen Otomotif Diproyeksi Tumbuh Positif di Tahun 2024

Pelaku industri komponen otomotif optimistis kinerja akan membaik dan bertumbuh pada tahun ini setelah sepanjang tahun lalu jumlah penjualan mobil mengalami penurunan yang berimbas pada kinerja indust..... selengkapnya

Baterai Motor Listrik Belum ‘Seragam’, Kemenperin Dorong Adanya Standarisasi

Sepeda motor menjadi alat transportasi populer di Indonesia. Jenis kendaraan yang digunakan masih mengandalkan mesin berbahan bakar bensin, sedangkan versi penggerak listrik belum banyak digunakan. ..... selengkapnya

Masuki Era Elektrifikasi, Industri Komponen Nasional Perkuat Daya Saing

Menghadapi era elektrifikasi, industri komponen dalam negeri terus berbenah. Salah satunya dengan meningkatkan daya saing. “Kita melakukan pelatihan untuk menghadapi era elektrefikasi,” ujar Ke..... selengkapnya

Kerjasama JAPIA - GIAMM - PIKKO

Kunjungan kerja Japan Auto Parts Industries Association (JAPIA) , Gabungan Industri Alat-Alat Mobil & Motor (GIAMM) dan Perusahaan Industri Kecil Komponen Otomotif (PIKKO) ke Menteri Perindustrian, Ba..... selengkapnya

Kunjungan KITC Ke 3 Perusahaan Anggota GIAMM

KITC bersama dengan asosiasi komponen otomotif korea melakukan kunjungan kepada 3 Perusahaan anggota GIAMM yang salah satunya PT Selamat Sempurna Tbk. ..... selengkapnya

Anggota GIAMM yang mengikuti acara pameran GAIKINDO INTERNATIONAL AUTOMOTIVE CONFERENCE (GIAC)

Beberapa anggota GIAMM yang ikut serta dalam pameran GIAC di ICE BSD City 2023 1. ADR gruop 2. PT. Yuasa Battery Indonesia 3. PT Chemco Harapan Nusantara 4. PT Denso Indonesia 5. PT Hitachi Ast..... selengkapnya

Automechanika 2023 di Vietnam Dihadiri oleh 11 Perusahaan Otomotif Indonesia

Sebanyak 11 perusahaan Indonesia yang bergerak di sektor otomotif, khususnya dalam produksi suku cadang, turut serta dalam pameran Automechanika 2023 yang diadakan di Saigon Exhibition and Convention ..... selengkapnya

Bahan Bakar Sintetis (eFuel) Penyelamat Mobil ICE

Bahan bakar sintetis atau eFuel telah menyelamatkan kendaraan pembakaran dalam (Internal Combustion Engine/ICE) dari kepunahan di Eropa dan kemungkinan di seluruh dunia. Lantas apa itu eFuel dan menga..... selengkapnya

Uji Coba BBM Bioetanol

Pemerintah memulai uji coba pasar (market trial) secara terbatas untuk produk bauran bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin dengan bioetanol 5% (E5) pada awal Juli 2023. Direktur Jenderal Energi Ba..... selengkapnya

Honda, Suzuki, Yamaha dan Kawasaki Kompak Kembangkan Motor Hidrogen

Empat pabrikan raksasa sepeda motor di Jepang melakukan kerjasama dalam mengembangkan mesin bertenaga hidrogen. Keempat pabrikan tersebut membentuk HySE (Hydrogen Small Mobility and Engine Technology)..... selengkapnya

Industri Komponen Otomotif RI Pamerkan Teknologi AI di Hannover Messe 2023

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengungkapkan, Hannover Messe 2023 menjadi ajang penting untuk menampil..... selengkapnya

Klakson Denso Bikin Jeritan LCGC dan LMPV Lebih Nyaring

Denso Indonesia memperkenalkan klakson dengan tipe single disc high tone. Komponen penghasil suara ini diakui memiliki suara lebih nyaring dibanding klakson bawaan pabrikan (OEM). Product Manage..... selengkapnya

Elektrifikasi Kendaraan di Uni Eropa Mencapai Hampir 50% Pada Tahun 2023

Negara-negara Uni Eropa diperkirakan akan memproduksi hampir dua juta kendaraan listrik baterai (BEV) tahun ini, meskipun ada kekhawatiran atas harga material dan perlambatan laju penurunan biaya bate..... selengkapnya

Revolusi Ban Kendaraan Bermotor Tanpa Nitrogen

Pabrikan ban asal Prancis, Michelin dikabarkan tengah mempersiapkan produksi ban tanpa udara atau angin (airless tyre). Mengutip situs resmi Michelin, saat ini, teknologi tanpa udara diterapkan dalam..... selengkapnya

Mobil Listrik Bisa Menghemat Energi Hingga 80 Persen

Mobil listrik dinilai mampu menghemat energi hingga 80 persen dibandingkan mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Ini merupakan salah satu hasil studi dan riset yang didorong ol..... selengkapnya

Mobil Listrik dan ICE Berjalan Beriringan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan kendaraan bermotor dengan teknologi pembakaran dalam (internal combustion engine/iCE) alias mobil konvensional masih akan tetap diproduksi di Indonesi..... selengkapnya

Revolusi Industri 4.0 Optimalkan Potensi Indonesia di Sektor Manufaktur

Akselerasi revolusi industri 4.0 yang dicanangkan melalui Peta Jalan Making Indonesia 4.0 terus berjalan. Sektor manufaktur didorong bertransformasi menggunakan teknologi digital di seluruh rantai nil..... selengkapnya